Jajal Makanan dan Minuman Khas Makassar di Kedai Pelangi Menteng
"Dan kasih rekomendasi dong makanan khas kampung lo, yang enak selain coto Makassar?" Tanya saya di hari Jumat sore (26/07/2019) kepada Ardan yang memang orang Makassar asli.
Tanpa babibu Ardan langsung mengetik nama "Kedai Pelangi Menteng" di browser-nya. Terus dia bilang "Nih lu coba dateng deh ke Kedai Pelangi yang ada di Menteng. Di sini ada banyak makanan khas Makassar".
"Lu harus coba mie titi-nya. Dia macam mie goreng kering yang ada kuahnya. Oh terus sama coba nasi goreng merah, sama es palu butung." Katanya dia lagi antusias.
"Oke udah gue catet. Besok gue mau ke sana sama Vice (teman kantor saya yang lain)."
Nah berbekal rekomendasi dari Ardan, berangkatlah saya dan Vice di hari Sabtu (27/07/2019) tengah panas yang terik ke Kedai Pelangi di daerah Menteng.
Saya dan Vice memesan beberapa menu, di antaranya Mie goreng kering atau mie titi, nasi goreng seafood merah, coto Makassar, dan es palu butung. Ini dia masing-masing bentuknya.
Mie Goreng Kering / Mie Titi
Apa yang ada di benak kamu kalau lihat mie kering di atas? Jadi ingat sama jajanan pas masih kecil kayak mie rames atau ciki Anak Mas cuma ini versi gede-nya. Hehehe. Kuahnya sendiri banyak isinya lho. Ada udang, bakso ikan, sawi, ayam, hati ayam, bakso goreng, jamur, dan telur yang hancurkan, Kamu bisa milih nih mau makan dengan mie kering yang dicampur dengan kuah atau keduanya dipisah.
Saya sama Vice memilih yang dipisah aja. Saya sendiri merasa kuahnya mirip seperti kwetiau siram, tapi ini kuahnya lebih kental. Dari sisi mie-nya sangat kering dan kalau digado begitu saja rasanya gurih dan ada rasa asin sedikit. Kalau digado tanpa kuah juga enak hehehe.
Harganya juga worth it dengan rasanya. Seporsi mie titi di Kedai Pelangi cuma dihargai Rp42.000 saja. Dijamin kenyang deh makan ini.
Nasi Goreng Seafood Merah
Menu kedua yang kami coba selanjutnya adalah nasi goreng seafood merah. Harganya Rp42.000. Isi di dalamnya macam-macam, ada bakso ikan, udang, ayam, daun bawang, telur mata sapi. Sebagai pelengkap juga ada acar-nya. Oh ya, warna merah dari makanan ini bukan berasal dari beras merah lho ya. Saya sempat bertanya sama pramusaji di sana, dari mana warna merahnya berasal. Ternyata dari saus tomat. Tapi bukan saus tomat botolan ya, benar-benar dibuat dari sari tomat asli. Rasanya enak dan gurih seperti nasi goreng rumahan. Pas pertama kali diantar ke meja saya juga wangi. Porsinya juga banyak, bahkan satu piring bisa dimakan berdua.
Si Vice penasaran mau nyobain
coto Makassar karena memang belum pernah coba. Pas pesan Mas-nya menawari
apakah coto Makassarnya ingin isi yang campur (daging dan jeroan) atau daging
semua. Karena saya dan Vice ngga suka jeroan, maka kami pilih yang isinya
daging saja. Selain daging, isinya ada daun bawang.
Coto Makassar
Rasanya? Menurut
saya, coto Makassar di sini cukup berasa bumbunya yang kaya akan rempah-rempah.
Dagingnya empuk banget jadi gampang dikunyah. Dari sisi penyajian, coto
Makassar-nya ditaruh di mangkuk kecil (mangkuk buat makan sekoteng). Satu porsi
coto Makassar di sini di banderol Rp35.000.
Baca juga: Pertama Kali! Nyobain Coto Makassar Senen Syamsul DaengAwing
Baca juga: Pertama Kali! Nyobain Coto Makassar Senen Syamsul DaengAwing
Es Palu Butung
Menu terakhir kami pesan es palu butung. Dari penampilan luarnya saya kira putih-putih itu adalah kelapa. Tapi pas saya coba, ternyata bukan. Usut punya usut putih-putihnya tersebut adalah adalah bubur sumsum. Minuman dengan harga Rp22.000 ini di dalamnya juga ada potongan pisang raja dan es serut. Rasanya segar tapi menurut saya dan Vice minuman ini terlalu manis.
Ngomong-ngomong, secara sekilas, es palu butung itu mirip dengan es pisang ijo. Tapi ada beberapa perbedaannya. Salah satu perbedaannya yang pasti semua orang sudah tahu adalah kalau es pisang ijo dibalut 'kulit' yang terbuat dari adonan yang berasal dari tepung beras dan warna hijaunya berasal dari daun pandan. Sementara kalau Es Palu Butung tidak. Satu lagi perbedaannya, es pisang ijo bisa dtambah topping seperti susu kental manis, cokelat meses, serutan keju cheddar. Es pisang ijo biasanya menggunakan pisang kepok dan es palu butung menggunakan pisang raja.
Kelebihan dari Makanan yang Ada di Kedai Pelangi
Dari 3 makanan khas Makassar yang saya dan Vice coba, kami sepakat kalau Mie titi lah juara-nya. Saking enaknya, Vice sampai pesan lagi 1 porsi untuk dijadikan menu makan malam dengan Kakak-nya di kos-an. Sementara saya, karena faktor rumah jauh juga dari Menteng, ngga mau yang ribet. Saya akhirnya pesan satu porsi lagi nasi goreng merah seafood buat dibawa pulang. Saat orang rumah mencicipi nasi goreng seafood merah, ibu dan ayah saya bilang ini makanannya enak dan mereka suka.
Makanan yang disajikan selain enak juga bersih. sementara dari segi tempat, saya suka karena semuanya bersih dan rapi, mulai dari meja, kursi, dan peralatan makannya. Kamar mandinya pun sangat bersih.
Porsinya besar dan harganya yang terjangkau. Pajaknya 10%, yakni sebesar Rp23.000. Total harga makanan dan minuman yang kami pesan adalah Rp253.000.
Kalau kamu penasaran dengan rasa dari masakan Makassar yang ada di Kedai Pelang, Menteng ini, yuk ajak keluarga, pasangan, atau teman kamu untuk jajal hidangan makanan khas Makassar di Kedai Pelangi, Menteng, Jakarta Pusat.
Kalau kamu penasaran dengan rasa dari masakan Makassar yang ada di Kedai Pelang, Menteng ini, yuk ajak keluarga, pasangan, atau teman kamu untuk jajal hidangan makanan khas Makassar di Kedai Pelangi, Menteng, Jakarta Pusat.
0 comments