Berbagi Kiat Membaca Efektif Bersama Fellexandro Ruby
"Gue tahun ini harus baca xx buku."
"Gue harus take action mulai dari sekarang setelah baca buku self development ....."
"Gue mau bikin akun GoodReads ah."
"Keren kali gue ya kalau bikin highlight di Instagram tentang buku yang gue baca."
"Gue mau rajin nulis soal resensi buku yang abis gue baca, ah."
"Ih buku BLA BLA BLA ini lagi ngetren nih. Gue harus baca juga, ah. Biar nggak ketinggalan."
Itu beberapa rencana yang dulu saya sering buat setiap tahunnya dan mindset yang saya miliki terkait membaca buku.
Hasilnya?
Tidak sesuai dengan harapan :(
Sampai ada satu momen yang mengubah mindset membaca saya, yaitu membaca postingan Koh Fellexandro Ruby di Instagram yang berjudul "WHY IS IT SO HARD TO READ & FINISH A BOOK?" yang saya temukan akhir 2020 lalu.
Dari judulnya aja sudah menggambarkan masalah yang saya alami.
Mindset yang Salah tentang Membaca Buku
- Nggak harus menyelesaikan semua buku dari halaman pengantar sampai cover belakang. Orang suka merasa bangga dan pede banget kalau sudah bisa menyelesaikan puluhan atau bahkan ratusan buku.
- Buku harus dibaca secara berurutan bab 1-10. Nggak boleh ada yang sekip. Padahal nggak semua harus dibaca begitu. Mungkin kalau buku pelajaran sama buku tutorial iya kali yah.
- Baca buku yang lagi ngetren atau ikut-ikutan temen biar dikira up to date juga dan bisa di posting di Insta Story. Padahal bisa jadi buku-buku tersebut bukanlah bacaan yang kita perlu. Kalau misalnya kita baca buku yang kita nggak butuh, jadinya nggak interested untuk menyelesaikan buku ini.
- Membaca buku tujuannya hanya mencapai angka (seberapa banyak buku yang sudah dibaca, bukan mengejar kualitas atau efektivitasnya).
- Malu kalau nggak selesai baca bukunya. Padahal tugas sebuah buku sudah selesai jika ia sudah menjawab kebutuhan kita atau menjawab pertanyaan kita. Bisa jadi jawaban dari pertanyaan kita, kita temukan langsung di bab ketiga atau di bab ke lima. Sisanya nggak perlu kita baca karena bukan bagian yang kita perlukan. Hal tersebut nggak apa-apa banget dilakukan.
- Membaca hanya untuk dilihat orang lain. (Padahal mah, siapa juga yang peduli yaaak)
Membaca yang Efektif Itu Maksudnya Apa Sih?
Jadi kita nggak perlu selalu membaca buku untuk mengejar produktivitasnya atau jumlah bukunya. Tapi yang lebih penting seberapa efektifnya buku itu untuk hidup kita.
Cara Koh Ruby Meng-ekstrak Informasi dari Bacaan-bacaannya dan Menuangkannya Sebagai Karya
Ada dua take away yang bisa dipakai. Berdasarkan pengalamannya, belajar ada dua cara yang efektif . Satu dipraktikkan dalam keseharian. Jika dipraktikkan berulang-ulang setiap hari itu bisa jadi momen kita berlatih.
Kedua, sambil baca buku itu sambil nyiapin seolah-olah materi kuliah dari buku itu. Jadi dicatat dan jika ada sesuatu yang menarik dari buku itu bisa Koh Ruby ajarin ke orang lain dalam bentuk presentasi dan dibikin ilustrasinya.
Jadi kalau ada bagian yang bagus langsung di-highlight, take notes,atau di screen capture. Koh Ruby sendiri mengandalkan aplikasi Paper (sayangnya di Android belum ada) untuk corat-coret layakya booknotes dan bisa dijadikan sebagai presentasi intisari atau bagian buku yang penting.
How To Bulid Second Brain
Kebiasaan bikin notes di Paper dan mempraktikkan hal-hal dalam keseharian dari baca buku merupakan cara Koh Ruby membangun second brain-nya dia yang bisa dipakai kapanpun saat diperlukan. Bikin bank ide pun demikian. Jadi setiap ada inspirasi ide buat bikin konten bisa disimpan di bank ide tersebut.
Saya baru paham ternyata ngumpulin ide itu ada nama istilahnya. Saya juga baru sadar, ternyata selama ini saya sudah menerapkan second brain untuk bikin konten baik artikel maupun buat media sosial pribadi di sheet.
Kebiasaan Membaca Koh Ruby
Gimana Caranya Take Action Setelah Baca Buku ala Koh Ruby?
Cara Membangun Habit Membaca Bagi yang Impulsif atau Ketika Keinginan Membaca Muncul Mendadak
Trik agar Tidak Malas Membaca
Baca juga: Mengatasi Quarter Life Crisis Selama Pandemi dengan Buku
20 comments
Seperti menemukan berlian!!! kenapa tulisannya relate banget sama pertanyaan-pertanyaan yang muter di otak aku mba, huhu. Ini aku beli kindle sejak dua tahun yang lalu, tapi judul buku yang aku baca selama dua tahun utu ga lebih dari tiga buku. Mengsedih sekali... Makasih Mba udah tulis tips-tips dari Koh Ruby. Semoga aku bisa praktekin hehe aamiin
ReplyDeleteSaya tuh pengen banget bisa rutin membaca buku lagi. Dulu bisa membaca banyak sekali buku. Semakin ke sini semakin menurun. Kalau dipikir-pikir memang sekarang banyak terdistraksi. Kayaknya memang harus mulai fokus lagi. Ya mungkin gak sampai 2-3 jam seperti yang dilakukan Koh Rudy. Setidaknya saya mau mencoba fokus 1 jam dulu. Semoga aja bisa
ReplyDeleteYeah sangat bagus tipsnya seberapa efektif bukan produktif kita baca buku. Juga tips untuk rule supaya kita stick to the rule. Terima kasih.
ReplyDeletesamaan sih kalo menyangkut buku, seringnya malas nerusin atau bahkan mau mulai aja susah. ternyata emang baca bukugak bisa sekadar ngikutin tren atau biar keren kalo di post di feed sosmed. emang sebaiknya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. biasanya aku emang kalo baca buku ya sesuai dengan masalah yang lagi aku hadapi. dari dulu selalu begitu. makanya gak banyak buku yang aku baca diluar case itu. terus, emang baca harus sediain extra time yang emang kudu dan wajib. kalo gak gitu ya gak bakalan kelar - kelar.
ReplyDeleteaku setuju dengan quote pemungkas di akhir artikel nih. emang bener, yang harusnya bikin kita keren bukan sebanyak apa buku yang udah dibaca tapi sebanyak apa yang kita praktekin ( untuk buku self development ). kalau novel sih, aku malah pengennya banyak baca, hehehe
nasihatnya nendang banget ya mbak, jadi inget diri sendiri nih. Kadang buku yang aku baca suka mandeg di tengah jalan, terus ambil buku baru. Padahal membaca yang efektif itu selesaikan tuntas gak mesti dibaca semua ya, bisa take notes untuk hal yang penting dan perlu dihighlight. Makasih mbak sharingnya, jadi semangat lagi buat menyelesaikan baca buku dengan cara yang efektif
ReplyDeleteTulisan yang sangat bagus
ReplyDeleteizin bookmark ya?
selama ini saya baca buku ya baca aja, padahal ada cara baca yang efektif ya?
Bener banget, bahkan saya pun termasuk yang gak baca full satu buku per halamannya terkadang, terutama yang non-fiksi biasanya lebih milih mana yang kira2 penting, dan diambil irisannya. Pas baca novel juga kadang saya sering loncat kalau di tengah-tengah udah bosan. Hehe ngerasa ada temen
ReplyDeleteWah jadi betul ya yang saya lakukan.. kadang saya lewati bagian tertentu dengan harapan nanti dibaca kalau lebih luang... tapi suka ada perasaan ga enak semacam rasa bersalah....hehe...Harus dihilangkan berarti.
ReplyDeletememang membaca yang efektif itu ada triknya kok, tinggal kitanya aja mau belajar, lagian banyak baca jadi dapat banyak insights soal dunia di sekeliling kita ya
ReplyDeleteWhua keren banget nih koh Rudy, kayknya habis membacaku udah mneguap entah ke mana karena banyaknya distraksi dari anka-anak, kayaknya mau mulai nerapin tipsnya Koh Rudy, moga bisa
ReplyDeleteMba, aku baru tahu kegiatan ini. Sayangnya telat ikut. Aku juga nggak semua buku aku baca dari awal sampai akhir. Walaupun seringnya demikian. Tapi kalau novel atau cerpen dan sejenisnya biasanya aku baca semuanya mba
ReplyDeleteBtw bukunya koh Ruby yang judulnya You Do You jadi salah satu buku favorit saya. Dan setelah baca bukunya saya mulai sering nonton youtubenya juga. Konten koh Ruby emang insightful banget ya
ReplyDeleteJuara banget tipsnya Koh Rudy.
ReplyDeleteInsightful.
Kalau aku lebih memilih membaca buku sesuai dengan kebutuhan jiwa. Jadi selalu tergantung dengan cover buku dan judul, yang menurutku sangat menggambarkan isinya.
Sama baca bagian resensinya.
Tapi kini, aku ikutan club buku baca sehari dan dilaporkan. Semoga menjadi lebih baik dalam mengambil sari-sari dan hikmah dalam buku bacaan.
sejak punya anak saya juga jarang bisa baca buku sampai selesai mbaa haha kecuali kalau memang suka banget ama topiknya atau ada waktu luang. selebihnya, ya saya mencoba baca efektif juga
ReplyDeleteJadi pengen baca stelah baca reviewmu mba, coba ntar cari kebetulan aku langganan gramedia digital siapa tahu ada
ReplyDeleteAku sekarang baca buku loncat-loncat jarang teratur dari awal sampai akhir...heu. Pengen banyak baca buku lagi tapi baru sebatas pengen bentrok sama malas dan banyak urusan.
ReplyDeleteBuatku membaca itu efektif kalau aku tuliskan lagi materinya supaya betah di otak dan bisa digunakan ketika perlu ^^ Makasih tipsnya mbak..
ReplyDeleteuntuk buku non fiksi pastinya aku memilih-milih hampir sama yang seperti dilakukan Koh Rudy mba tapi kalau untuk novel 500 halaman bsa kubaca dalam sehari wkwk emang ye dasarnya pilih2 tapi betul banget loh ketika enjoy baca jadinya berkelanjutan dan nagih
ReplyDeleteKalau aku sendiri memang jarang selesai baca buku, kecuali Novel. Biasanya aku membaca yang sesuai dengan apa yang aku butuhkan juga. Yang penting aku suka baca buku itu.
ReplyDeleteKalau aku baca buku ya karena suka baca mba. Bukan ikut-ikutan apalagi biar keliatan up to date. Hihi
ReplyDeleteMalah aku suka banget beli buku second atau yg terbit udah lama krn biasanya akan didiskon & harga pastinya lebih murah. Aku paling anti belibl buku yg baru rilis, soalnya lagi mahal-mahalnya, wkwkwk